Le Voyage de la Vie

Posts Tagged ‘The Sweetest Thing

Setelah sejak libur lebaran kemarin bacaanku adalah novel-novel Jane Austen mulai Pride and Prejudice, Persuasion, Northanger Abbey, dan Emma *sampai bosen*, kemarin aku beralih ke novel young adult. Semacam teenlit gitu kali ya? Ceritanya cukup ringan dan tokohnya berumur belasan tahun. Judulnya The Sweetest Thing. Eh sebelumnya, bukan berarti aku nggak suka novel Jane Austen. Bagus sih, tapi memang sebaiknya nggak baca novel dari satu penulis yang sama terus-menerus dalam jangka waktu singkat. Kecuali kalo novelnya memang berseri atau tokohnya sama (macam Poirot-nya Agatha Christie, novelnya berdiri sendiri-sendiri tapi tokoh utamanya sama). Soalnya kalo baca novel dari penulis yang sama itu, biasanya lama-lama bakal ketebak polanya. Ini bisa mengurangi keasyikan baca. Dulu aku juga pernah sih mengalami kayak gini, waktu baca maraton novel-novel Dan Brown. Berasa pola ceritanya sama semua gitu.

Nah balik ke buku yang aku baca, The Sweetest Thing ini memang tipikal novel cewek remaja. Ceritanya berkisar di problematika keluarga, teman, dan dating. Lengkap sama tokoh utama yang nggak terlalu populer tapi punya talent, sasaran crush si tokoh utama yang atlet keren, pacar si atlet yang cheerleader, sahabat si tokoh utama yang diam-diam naksir dia, dan sebagainya. Khas cerita-cerita high school di Amerika. Tokoh utama di novel ini namanya Sheridan Wells, umur 15 tahun. Ayahnya seorang chef, dan dia sendiri jago mendekorasi cake. Sheridan tinggal di sebuah kota kecil bersama ayahnya yang buka restoran di dekat rumah mereka. Neneknya tinggal di dekat situ juga dan buka bakery dimana dia ikut kerja mendekorasi cake. Ibunya pergi dari rumah waktu dia umur 8 tahun, tapi dia masih sangat berharap ibunya bakal kembali. Karena itu dia mati-matian menolak waktu ayahnya dapat tawaran buat punya acara TV sendiri dan kemungkinan pindah ke New York. Sementara itu di sekolah Sheridan naksir Ethan, si atlet.

Novel ini ceritanya cukup simpel, dan titk beratnya ada pada menerima realita. Kadang apa yang sudah dimiliki rasanya kurang berarti saat kita berusaha mengejar apa yang belum kita miliki. Padahal apa yang belum dimiliki itu tidak selalu lebih berarti daripada apa yang sudah dimiliki, yang merupakan realita. Menurutku buku ini lumayan bagus sih, pesannya mengena dan latar belakang yang diambil yaitu di dunia kuliner bikin ceritanya makin menarik. Oya menurut website penulisnya, ini adalah novel debut sang penulis lho.

(Sumber gambar: http://www.christinamandelski.com/wpimages/wpefb4550f_05.jpg)


May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Blog Stats

  • 18,738 hits

Live Traffic

Flag Counter